Selasa, 11 Januari 2011

Sejarah Gresik United

Gresik United merupakan klub hasil leburan dari mantan tim Divisi Utama, Petrokimia Gresik dengan anggota Divisi II, Persegres Gresik. Gresik United sendiri didirikan pada tanggal 2 Desember 2005 untuk mengikuti kompetisi Divisi I.
Untuk menemukan julukan bagi Gresik United, suporter pendukung GU, yakni Ultras Gresik memberikan sayembara kepada seluruh pecinta GU. Setelah mendapat kesepakatan dari hasil sayembara tersebut, julukan bagi GU adalah Gres-U Jos (Gresik United Joko Samudro).


pak polisi

stadion petrokimia gresik



Sejarah Ultras Gresik

Dengan 15 personel untuk mendukung sebuah tim besar pada masanya komunitas yang benama Ultras berangkat ke Solo guna mendukung tim kebanggaan Kota Gresik ,remaja asli Gresik “LUCKI” seorang mahasiswa Malang pada waktu itu memberikan nama pada rombongan itu dengan nama ULTRAS yang bermakna Ulah Trampil dan Rasional, Ultras dibentuk untuk membuat jati diri sebuah supporter yang mampu memberikan dukungan positif dan rasional terhadap tim kebanggaannya.
Pada tanggal 5 November 1999 ditetapkan sebagai hari lahirnya Ultras Gresik yang di ambil dari negara Italia yang bermakna Supporter militan ( mania )ini diawali dengan pawai besar besaran di dalam kota dan memberikan dukungan pertama ke Jember pada laga Piala Gubenur I dan dan sempat memberikan nilai positif dalam berkreasi di senayan BungKarno Jakarta sehingga mengantarkan Gresik terharum namanya dengan menjadi Juara liga indonesia yakni PS. Petrokimia Putra. Besarnya komunitas supporter menjadikan rasa kedewasaan yang menuntut pembenahan dlm kepengurusan maka diadakan nya Kongres I sehingga pada piala Gubenur yang ke Ultras di nobatkan sebagai supporter terbaik se jawa timur dan sempat menjadi supporter kreatif se indonesia fersi SIWO -PWI. Sampai terdegradasinya PS. Petrokimia Putra tidak membuat surut semangat Ultras untuk menghidupkan persepakbolaan di Kota Gresik tercinta ini.
Pada November 2005 lalu persepak bolaan gresik nyaris hilang dengan adanya ultimatum dari pihak Petro sebagai pengelola PS.Petrokimia Putra di karenakan alasan dana, dengan segala cara Ultras mengambil cara dan jalan agar sepak bola di kota Gresik tidak sampai hilang begitu saja. Demo penyampaian aspirasi ke Kantor DPR dan juga ke Kantor Utama Graha PetroKimia. Dengan membuahkan hasil adanya Komitmen dari Pihak Pemkab Gresik dan juga PT. Petrokimia yang di jembatani melalui Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Gresik, maka lahirlah Gresik United sebagai ganti hilang nya Petro Putra dan Persegres yang pernah mengharumkan nama Kota Gresik sebagai jawara Ligina.

Sabtu, 08 Januari 2011

PERJUANGAN SEORANG PAHLAWAN

Menyimak pesan dari para Pahlawan Nasional, terlihat jelas patriotisme yakni berjuang semata-mata demi bangsa dan tanah air. Sungguh suatu teladan luhur yang kini langka ditemukan. Inilah pesan 8 Pahlawan Nasional, antara lain Nyi Ageng Serang, Jenderal Sudirman, Moh. Yamin, Supriadi, Abdul Muis, dll. untuk anak negeri.

1. Pesan Nyi Ageng Serang
Untuk keamanan dan kesentausaan jiwa, kita harus mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, orang yang mendekatkan diri kepada Tuhan tidak akan terperosok hidupnya, dan tidak akan takut menghadapi cobaan hidup, karena Tuhan akan selalu menuntun dan melimpahkan anugerah yang tidak ternilai harganya.
Disampaikan pada
saat Nyi Ageng Serang mendengarkan keluhan keprihatinan para pengikut/rakyat, akibat perlakuan kaum penjajah.

2. Pesan Jenderal Sudirman
Tempat saya yang terbaik adalah di tengah-tengah anak buah. Saya akan meneruskan perjuangan. Met of zonder Pemerintah TNI akan berjuang terus.
Disampaikan pada
jam-jam terakhir sebelum jatuhnya Yogyakarta dan Jenderal Sudirman dalam keadaan sakit, ketika menjawab pernyataan Presiden yang menasihatinya supaya tetap tinggal di kota untuk dirawat sakitnya.

3. Pesan Prof. Dr. R. Soeharso
Right or wrong my country, lebih-lebih kalau kita tahu, Negara kita dalam keadaan bobrok, maka justru itu pula kita wajib memperbaikinya.
Pernyataan Prof. Dr. R. Soeharso
sebagai seorang nasionalis dan patriot.

4. Pesan Prof. Moh. Yamin, S.H.
Cita-cita persatuan Indonesia itu bukan omong kosong, tetapi benar-benar didukung oleh kekuatan-kekuatan yang timbul pada akar sejarah bangsa kita sendiri.
Disampaikan pada
Kongres II di Jakarta tanggal 27-28 Oktober 1928 yang dihadiri oleh berbagai perkumpulan pemuda dan pelajar, dimana ia menjabat sebagai sekretaris.

5. Pesan Supriadi
Kita yang berjuang jangan sekali-kali mengharapkan pangkat, kedudukan, ataupun gaji yang tinggi.
Disampaikan pada
saat Supriadi memimpin pertemuan rahasia yang dihadiri beberapa anggota Peta untuk melakukan pemberontakan melawan pemerintah Jepang

6. Pesan Teuku Nyak Arif
Indonesia merdeka harus menjadi tujuan hidup kita bersama.
Disampaikan pada
Pidato bulan Maret 1945, dimana Teuku Nyak Arif menjadi Wakil Ketua DPR seluruh Sumatera

7. Pesan Abdul Muis
Jika orang lain bisa, saya juga bisa, mengapa pemuda-pemuda kita tidak bisa jika memang mau berjuang.
Disampaikan saat
menceritakan pengalamannya di luar negeri kepada para pemuda di Sulawesi, ketika Abdul Muis melakukan kunjungan ke Sulawesi sebagai anggota Volksraad dan wakil Serikat Islam.

8. Pesan Pangeran Sambernyowo/KGPAA Mangkunegoro I
Rumongso melu handarbeni (merasa ikut memiliki), Wajib melu hangrungkebi (wajib ikut mempertahankan), Mulat sario hangroso wani (mawas diri dan berani bertanggung jawab)
Prinsip Tri Darma
Yang dikembangkan oleh Mangkunegoro I
Pengetahuan bermanfaat

Image,,, "ULTRAS_MANIA"

Add caption